FAC News

Emiten Herman Tanoko (DEPO) Bakal Bagi Dividen Final Rp2,3 Per Lembar Saham
EmitenNews.com -Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) akan membagikan dividen final dari laba bersih tahun buku tahun 2022 sebesar Rp 2,3 per saham atau sebesar Rp 15,61 miliar.
Adapun laba bersih emiten milik crazy rich Surabaya Hermanto Tanoko yang diperoleh pada tahun 2022 sebesar Rp 103,36 miliar. Hal tersebut telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Dividen final yang diusulkan tersebut menyusul dividen interim yang sudah dibagikan kepada pemegang saham pada tahun lalu sehingga total dividen untuk tahun buku yang berakhir pada Desember 2022 sebesar Rp 4,5 per saham atau Rp 30,5 miliar.
Adapun jadwal periode cum dan ex dividen :
Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal 19 Juni 2023
Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal 20 Juni 2023;
Cum Dividen di Pasar Tunai pada tanggal 21 Juni 2023 ; dan
Ex Dividen di Pasar Tunai pada tanggal 22 Juni 2023.
Pembayaran Dividen Final akan dilaksanakan selambatnya pada tanggal 3 Juli 2023.
Direktur Utama PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk Kambiyanto Kettin mengatakan, tingginya kenaikan inflasi dalam sewindu terakhir sebesar 5,51% di tahun 2022, menyebabkan melambatnya permintaan untuk bahan bangunan.
"Di sisi lain, terjadinya kenaikan harga pada sebagian besar bahan bangunan sepanjang tahun 2022, disebabkan oleh meningkatnya harga bahan baku maupun biaya transport yang dialami oleh seluruh industri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (9/6).
Pada tahun 2022, perseroan mencatat penjualan bersih mengalami kenaikan sekitar 10,43% (yoy) dari Rp2,32 triliun pada 2021 menjadi Rp2,57 triliun selama 2022. Meningkatnya penjualan telah mendorong kenaikan beban pokok penjualan sebesar 9% (yoy), dari R p1,91 triliun di tahun 2021, menjadi Rp2,08 triliun pada tahun 2022.
Perseroan berhasil mencetak laba bersih hingga Rp 103,36 miliar, melesat 18,60% dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di tahun 2021 yang tercatat Rp 87,14 miliar.
Sementara dari sisi neraca, total aset Perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 1,78 triliun dari Rp 1,69 triliun pada akhir 2021. Demikian pula liabilitas naik menjadi Rp609,97 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp575,77 miliar. Bersamaan dengan itu, ekuitas naik menjadi Rp1,17 triliun dari Rp1,12 triliun pada akhir 2021.
Pihaknya optimistis tahun 2023 dalam menyusun rencana bisnis tahunan untuk 2023 dengan proyeksi target pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih masing-masing sekitar 16,0% dan 9,0% dari realisasi tahun 2022.