FAC Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

FAC News

Dua Pabrik Beroperasi Bulan Depan, Mahkota Group (MGRO) Incar Rp 5,66 Triliun

Administrator - 27/01/2020 09:10

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen crude palm oil (CPO) PT Mahkota Group Tbk (MGRO) telah menyelesaikan tahap pengujian (commissioning) pabrik penyulingan atau refinery yang berlokasi di Dumai, Riau.

Dus, operasional pabrik ditargetkan bisa segera dimulai pada pertengahan Februari 2020.

Direktur Utama PT Mahkota Group Tbk Usli Sarsi mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan bahan baku sebanyak 15.000 ton CPO untuk memulai produksi pabrik.

Bahan baku berasal dari pabrik kelapa sawit MGRO di provinsi Riau.

Hingga akhir 2020, MGRO menargetkan produksi pabrik anyar tersebut mencapai 200.000 ton.

"Di tahun pertama, target hasil produksi refinery sekitar 30% dari kapasitas penuh per tahun, dengan asumsi perhitungan utilisasi kapasitas per hari sebanyak 1.500 ton," terang Usli kepada KONTAN, Jumat (24/1).

Pabrik refinery tersebut akan menghasilkan produk turunan CPO, seperti olein atau minyak goreng, stearin sebagai bahan baku margarin, dan oleokimia.

Pembangunan pabrik ini sejalan dengan misi MGRO yang ingin melakukan hilirisasi usaha.

"Kontribusi hasil pabrik ini ke pendapatan MGRO diharapkan dapat mencapai sekitar 40%," ungkap Usli.Pada 2020, MGRO menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 5,66 triliun dengan laba bersih Rp 123 miliar.

Sepanjang sembilan bulan pertama 2019, MGRO membukukan pendapatan Rp 1,37 triliun, atau turun 6,93% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,47 triliun.

Laba bersih periode berjalan MGRO juga merosot 41,47% secara tahunan, dari sebesar Rp 50,73 miliar menjadi Rp 29,69 miliar.

Bersamaan dengan itu, MGRO juga telah menyelesaikan tahap pengujian pada pabrik kernel crushing plant yang dibangun di lokasi yang sama.

Pabrik yang dapat menghasilkan minyak inti sawit sebanyak 400 ton per hari tersebut juga akan beroperasi mulai medio Februari 2020.

Investasi MGRO dalam pembangunan kedua pabrik tersebut mencapai Rp 330 miliar.

Dananya berasal dari kombinasi sejumlah sumber, yakni kas perusahaan Rp 120 miliar, pinjaman bank Rp 120 miliar dan dari dana hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Rp 90 miliar.

Filter