IQPlus, (07/11) - Emiten pertambangan dan penggalian bijih logam, PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), mengumumkan telah meneken perjanjian kredit baru dengan sindikasi bank senilai total US$100.000.000 atau sekitar Rp1,55 triliun (kurs estimasi Rp15.500/US$).

Penandatanganan Akta Perubahan Pernyataan Kembali Keempat sehubungan dengan Perjanjian Kredit ini dilakukan pada 5 November 2025. Tujuan utama pinjaman ini adalah untuk modal kerja umum dan tujuan umum perusahaan jangka pendek.

Detail Fasilitas Kredit

Fasilitas pinjaman berjangka waktu 12 bulan ini diberikan oleh sindikasi bank yang terdiri dari DBS Bank Ltd., Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC), PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank DBS Indonesia bertindak sebagai Agen dan Agen Jaminan.

CITA menjelaskan bahwa periode jatuh tempo pinjaman adalah 12 bulan dan dapat diperpanjang oleh Perseroan. Tingkat bunga untuk fasilitas pinjaman ini ditetapkan sebesar SOFR + 0,5% untuk bagian yang didanai oleh pemberi pinjaman luar negeri maupun dalam negeri.

Jaminan dan Pernyataan Perseroan

Sebagai jaminan atas fasilitas kredit ini, Perseroan menyertakan sejumlah aset, meliputi:

- Sertifikat jaminan fidusia atas piutang Perseroan.
- Sertifikat jaminan fidusia atas klaim asuransi.
- Sertifikat jaminan fidusia atas barang bergerak dan persediaan Perseroan.

Jaminan gadai saham Perseroan yang dimiliki oleh PT Harita Jayaraya, dengan nilai tidak kurang dari US$200.000.000.

Direksi CITA menyatakan penandatanganan perjanjian ini tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan. Selain itu, transaksi ini juga bukan merupakan transaksi afiliasi dan tidak mengandung benturan kepentingan, serta diklasifikasikan sebagai transaksi material yang tidak wajib menggunakan Penilai karena merupakan pinjaman yang diterima langsung dari bank.