APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

BANK SMBC CATAT PENYALURAN KREDIT Rp175,1 TRILIUN DI TRIWULAN III 2024

Administrator - 01/11/2024 09:28

IQPlus, (1/11) - PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia), yang sebelumnya dikenal sebagai Bank BTPN mencatatkan pencapaian penyaluran kredit sebesar Rp175,1 triliun pada triwulan III 2024.

Penyaluran kredit Perseroan naik 16 persen secara tahunan (yoy) yang mayoritas pertumbuhannya berasal dari kredit Grup OTO.

"Penyaluran kredit di segmen Joint Financing, Jenius, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga meningkat, masing-masing sebesar 676 persen (yoy), 124 persen (yoy), serta 12 persen (yoy)," kata Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Henoch menilai pertumbuhan kredit yang pesat ini menunjukkan kekuatan fundamental keuangan SMBC Indonesia dalam menjawab kebutuhan masyarakat.

Penyaluran kredit yang meningkat turut diimbangi dengan kualitas kredit yang tetap terjaga dengan rasio kredit macet atau gross non-performing loan (NPL) berada di level 2,16 persen per akhir September 2024.

Walaupun naik dari 1,47 persen secara tahunan (yoy), yang salah satunya dipengaruhi oleh non-performing financing (NPF) dari Grup OTO, NPL SMBC Indonesia masih lebih rendah dibanding rata-rata industri, yaitu 2,26 persen per akhir Agustus 2024.

SMBC Indonesia juga menjaga rasio likuiditas dan pendanaan tetap sehat. Per 30 September 2024, SMBC Indonesia mencatatkan liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 225,7 persen dan net stable funding ratio (NSFR) sebesar 119,4 persen.

Perseroan pun membukukan rasio kecukupan modal yang kuat berkat capital adequacy ratio (CAR) di level 29,8 persen.

Lebih lanjut, Henoch menyampaikan selama periode Januari hingga September 2024, SMBC Indonesia juga berhasil meningkatkan pendapatan operasional hingga 24 persen secara tahunan, mencapai Rp12,97 triliun.

Pertumbuhan ini didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 22 persen menjadi Rp10,98 triliun, yang berasal dari kenaikan bunga kredit, penempatan aset likuid, serta pendapatan bunga bersih dari Grup OTO.

Filter