APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Bangun Pabrik di Pemalang, Panca Budi (PBID) Patok Capex Rp 100 Miliar

Administrator - 27/11/2019 10:10

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) akan melanjutkan ekspansi di tahun depan. Perusahaan ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar untuk tahun 2020.

Seluruh dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pembelian tanah dan dan pengembangan bangunan pabrik di Pemalang. Jika dibandingkan tahun ini, belanja modal yang dianggarkan PBID di tahun depan jauh lebih kecil.

Pada tahun ini, PBID mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 200 miliar. Sebab di tahun ini, PBID juga melakukan ekspansi pabrik di Johor, Malaysia. "Hingga September sudah terserap Rp 137 miliar," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Panca Budi Idaman Tbk Lukman Hakim kepada KONTAN, Senin (25/11). Sisa belanja modal sebesar Rp 63 miliar, seluruhnya akan dialihkan ke tahun depan.

Sementara pendanaan capex tahun depan berasal dari perolehan initial public offering (IPO). Hingga akhir September 2019, produsen barang plastik kemasan ini menyisakan dana IPO yang telah dilakukan pada tiga tahun silam sebesar Rp 90 miliar-Rp 100 miliar. "Sisa dananya akan digunakan untuk pabrik Pemalang tahun depan, khususnya untuk pembelian mesin," tutur Lukman.

Perusahaan ini berharap usai membangun pabrik baru di Pemalang produksi akan meningkat. Pabrik baru Panca Budi diharapkan selesai pada awal tahun 2020.

Usai ekspansi pabrik, PBID secara total akan membidik target produksi 121.000-123.000 ton per tahun. Saat ini kapasitas eksisting semua pabrik sekitar 96.000-97.000 ton per tahun. Karena itu, PBID meyakini pangsa pasar akan terkerek menjadi 35%, dari saat ini 33%.

Perusahaan ini juga akan meningkatkan pasar ekspor. Sebelumnya Lukman mengatakan, akan mengembangkan pasar ekspor yang telah ada, yakni Amerika Serikat. PBID ingin meraih cuan dari terjadinya perang dagang China dan Amerika Serikat.

Hingga kuartal III-2019, PBID mencetak laba bersih Rp 147,81 miliar, turun 40,26% year on year (yoy). Sementara penjualan naik 10,2% menjadi Rp 3,49 triliun.

Filter