APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Astra (ASII) Berharap Penjualan Bank Permata (BNLI) Rampung Semester II

Administrator - 06/03/2020 09:38

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) masih optimistis bisa menyelesaikan penjualan PT Bank Permata Tbk (BNLI) pada semester dua tahun ini. Kemarin, kemungkinan, pemegang saham Bangkok Bank menyetujui pembelian 44,56% dari tangan Astra dan besaran yang sama dari Standard Chartered. Manajemen Astra pun masih menunggu izin dari berbagai pihak. Karena itu, manajemen Astra masih irit berbicara mengenai penyelesaian divestasi ini. "Saya baru bisa kasih keterangan setelah semua persetujuan yang dipersyaratkan dipenuhi, termasuk persetujuan dari regulator," kata Tira Ardianti, Head of Investor Relations Astra, kemarin.

Berdasarkan opini dari penasihat keuangan independen yang dipublikasikan Bangkok Bank, transaksi jual beli ini diharapkan rampung pada kuartal ketiga 2020. Astra dan Bangkok Bank sebelumnya sudah menandatangani perjanjian jual beli (conditional share purchase agreement) pada 12 Desember 2019 lalu. Dalam proses ini, Astra, Standard Chartered, dan Bangkok Bank diharuskan memenuhi berbagai persyaratan. Antara lain, persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diharapkan keluar pada April mendatang serta persetujuan dari pemegang saham dari Bangkok Bank dan Bank Permata.

Rencana penggunaan dana hasil penjualan Bank Permata

Harga pembelian yang disetujui adalah 1,77 kali book value Bank Permata. Jika berdasarkan buku 30 September 2019, maka harga pembelian Rp 1.498. Jika Astra mengempit 12,49 miliar saham BNLI, maka Astra akan mendapatkan dana Rp 18,72 triliun dari transaksi penjualan ini. Manajemen Astra belum mau menyebut rencana penggunaan dana besar ini. Namun, Tira pernah menyebut, dana ini akan masuk dalam capital expenditure atau anggaran belanja modal Astra tahun 2020. Secara historis, rata-rata capex Astra sekitar Rp 15 triliun-Rp 20 triliun setahun.

Jika bisa menuntaskan pembelian saham milik Astra dan Standard Chartered, Bangkok Bank akan memiliki 89,12% saham Bank Permata. Bangkok Bank masih harus mengatasi aturan OJK yang menyatakan bahwapada tahap awal pembelian, lembaga keuangan hanya boleh mencaplok saham bank maksimal sebesar 40% saham. Dari laporan penasihat keuangan sebelumnya, Bangkok Bank memilih opsi menggabungkan cabang Bangkok Bank di Indonesia sebagai bagian dari Bank Permata, sebagai syarat akuisisi saham lebih dari 40%

Filter