FAC News

Aneka Tambang (ANTM) Masih Mencari Tambang Emas Baru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun lalu, PT Aneka Tambang Tbk berhasil mencetak rekor penjualan emas sepanjang sejarah perusahaan, yakni mencapai 1,09 juta ons troi atau tumbuh 21,97% secara tahunan atau year on year (yoy). Uniknya, di periode yang sama, produksi emas emiten bersandi saham ANTM ini hanya tumbuh 0,30% yoy menjadi 63.111 ons troi.
Kendati tidak menyebutkan secara rinci, Senior Vice President Corporate Secretary ANTM Kunto Hendrapawoko mengaku ANTM memperoleh emas dari berbagai sumber, baik dari tambang domestik maupun membeli dari luar negeri. Yang pasti, mereka memperoleh emas dari sumber yang jelas dan legal.
Untuk emas impor, Aneka Tambang memperoleh dari beberapa negara, salah satunya Singapura. Setelah memproduksi ataupun membeli emas dari berbagai sumber, ANTM kemudian membawa emas tersebut ke pabrik pengolahan dan pemurnian logam mulia milik perusahaan.
Kunto menyebutkan, pabrik pengolahan emas ANTM merupakan satu-satunya di Indonesia yang mendapatkan akreditasi Good Delivery List Refiner di London Bullion Market Association (LBMA).
“Kami mempunyai kapasitas pemurnian yang baik, sehingga tahun lalu bisa memaksimalkan utilitas pabrik seiring kenaikan permintaan emas,” ungkap dia kepada KONTAN, Kamis (20/2).
Namun yang pasti, pembelian emas bisa mempengaruhi kondisi keuangan Aneka Tambang. Fenomena seperti ini sudah terjadi di kuartal ketiga tahun lalu.
Berdasarkan catatan KONTAN, per kuartal III 2019, ANTM harus merogoh dana hingga Rp 16,24 triliun untuk membeli logam mulia. Jumlah tersebut melonjak 22,99% (yoy) dibandingkan kuartal ketiga tahun sebelumnya yang sebesar Rp 13,21 triliun.
Akibatnya, beban pokok penjualan ANTM naik 29,87% yoy menjadi Rp 20,8 triliun. Tak ayal, laba bersih ANTM pun turun 11% yoy menjadi Rp 561,19 miliar di kuartal ketiga tahun lalu.Manajemen ANTM menyadari hal tersebut. Maka itu, Kunto menyampaikan, pihaknya berupaya terus memperhatikan profitabilitas bisnis di setiap segmen komoditas yang dikelola.
Tahun ini, Aneka Tambang akan fokus mengoptimalkan operasional perusahaan. Di sisi lain, mereka akan berusaha mempertahankan biaya pengeluaran di level yang rendah agar daya saing tetap terjaga.
“Kami senantiasa melaksanakan kegiatan operasi dengan biaya yang efisien, karena perusahaan tidak terlepas dari kemungkinan risiko volatilitas harga komoditas global,” papar Kunto.
Namun manajemen ANTM belum bisa menyebutkan target produksi dan penjualan emas pada tahun ini. Meski begitu, mereka masih akan mengoptimalkan tambang emas di Pongkor Jawa Barat dan Cibaliung Banten.
Tak ketinggalan, untuk mempertahankan cadangan emas sekaligus mengimbangi permintaan emas yang terus meningkat, ANTM secara aktif terus mencari cadangan dan sumber daya emas baru di berbagai lokasi. Akan tetapi, Kunto belum bisa mengungkapkan secara jelas rencana tersebut.